Seringkah kita melarang anak? Sering...he..he karena kita takut anak terluka, kan kita sayang banget sama mereka. Sama dong..he..hee.
Tetapi setelah melarang apakah kita menjelaskan kepada mereka, mengapa kita melarang hal tersebut?
Kadang ada orang tua yang melarang dengan suara keras, menjerit dan hal tersebut membuat anak takut dan kadang juga membuat anak trauma, sadarkah kita akan hal tersebut?
Anak memiliki rasa ingin tahu karena mereka belum tahu dan ia ingin tahu rasanya seperti apa, rasa itu akan ia ingat seumur hidupnya. Tetapi jika kita melarangnya ia hanya tahu itu tidak baik saja tanpa merasakan hal tersebut.
Dengan pelarangan kadang membuat anak tidak mau mencoba, jika tidak mau mencoba maka ia akan kehilangan keberanian untuk mengetahui hal baru.
Setiap pagi saya mengantar Putri ke sekolah, dalam perjalanan yang kadang macet membuat saya berfikir, apakah tidak ada jalan potong?
Saya ajak putri untuk mencoba lewat jalan baru dan kami sama-sama tidak mengetahui kemana itu akan keluar trtapi saya mengetahui arah tujuan kami.
Saya ceritakan kepada putri bahwa mencoba dan belajar dari kesalahan seperti mencoba jalan tembus yang belum kita ketahui, menyasar atau berbelok arah itu pasti tetapi kita harus berusaha untuk mencapai tujuan kita yaitu sekolah putri, kami berbelok arah hari itu dan malah agak lambat tetapi kami sampai tujuan.
Keesokan harinya di saat yang sama saya ceritakan kepada putri bahwa saya tersesat, tetapi tidak masalah karena kita harus mencoba dan belajar dari kesalahan kemarin, saya lewat jalan tersebut kembali dan kami lebih cepat dan tidak terkena macet, putri senang karena kami berdua mencoba bersama, dan nanti setelah pulang sekolah saya akan ceritakan bahwa saya tidak tersesat karena telah tahu jalannya.
Pengalaman seperti ini yang saya selalu ajarkan kepada putri dan pengalaman tersebut ada di ebook adakah waktu untukku ?
No comments:
Post a Comment