Setiap pagi adakah waktu kita untuk mengantar anak ke sekolah atau setiap sore pernahkah kita bertanya kepada mereka tentang sekolah mereka, keadaan mereka?
Kita bisa setiap detik, menit memegang gadget kita, sibuk update status tentang lokasi kita, banyak orang yang klik like, berkomentar akan status yang kita buat, tetapi apakah kita tahu setiap saat perasaan anak kita?, perasaan saat ia dicemooh oleh teman kelasnya, perasaan saat ia merasa sendirian di rumah, perasaan saat temannya bisa dijemput oleh ibunya sedangkan kita bekerja, apakah saat kita pulang kerja bersamanya atau sibuk dengan pekerjaan yang dibawa pulang ke rumah?
Sadarkah kita sobat bahwa waktu kita bersama anak hanya sampai ia berusia tujuh atau delapan tahun, setelah itu dia akan sibuk dengan teman, sahabat, atau les-lesnya, jika mereka ada masalah siapa yang akan mereka mintakan pendapat jika bukan diri kita sebagai orang tuanya?
Saya seorang pria yang bekerja setiap hari, saya menyediakan waktu pagi untuk mengantar putri sekolah, saat mengantar sekolah saya bernyanyi, bergembira dengannya, saya matikan semua alat komunikasi dan musik, saya ingin waktunya berarti walau hanya 30 menit sehari, saya selalu peluk dan katakan cinta padanya.
Sebuah waktu yang tidak akan saya biarkan begitu saja saat saya bersama Putri di pagi hari dan tidak ingin saya ganti dengan kegiatan lain, saya hanya ingin mengantarnya ke sekolah sampai gerbang atau kelasnya dan memeluknya, mengatakan cinta kepadanya walau pekerjaan saya menunggu, biarlah pekerjaan menunggu tetapi waktu yang sedikit ini hanya untuknya. Jika kita tidak paksakan maka kita tidak akan memiliki waktu untuk anak, kita kadang lupa prioritas kita bekerja untuk membahagiakan anak dan istri dari hasil pendapatan kita, tetapi apakah kedekatan, pelukan dan kasih sayang tidak diperlukan anak?
Proses mengubah prioritas tentang anak saya ceritakan di Waktu Untuk Anak, Isi ebook ini tentang proses kedekatan hati, emosi dengan anak dari sejak kehamilan sampai berusia 6 tahun. Perbandingan mother care, tips memilih mother care dengan menggunakan baby sister, mengajarkan anak mandiri, berani, seni, proses menumbuhkan kepercayaan setelah mengalami trauma.
No comments:
Post a Comment